Mata
kuliah : Keperawatan Komunitas
Dosen : Kens Napolion.,
SKp,.M.Kep,.Sp.Kep.J
ASUHAN KEPERAWATAN TUMBUH KEMBANG KELUARGA
DENGAN REMAJA
1.
WINARTI (19.01.077)
2.
YANI (19.01.078)
3.
LEANY APRILIA (19.01.079)
4.
SRI WAHYUNI (19.01.080)
5.
NUR INDAH (19.01.081)
6.
ERMENILDA. F (19.01.082)
7.
RINA SRIANA. K (19.01.083)
8.
ZULFI PUJI. S (19.01.084)
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES PANAKUKANG MAKASSAR
2019/2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. Wb.
Alhamdulillahi Rabbil’alamin. Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan kerunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Tumbuh Kembang Dengan Keluarga Dengan Remaja”
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bimbingan, pengarahan,
saran-saran, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak dari awal hingga
selesainya makalah ini. Maka dari itu dengan segala kerendahan hati, pada
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, hal ini disebabkan oleh beberapa kendala seperti waktu dan sumber
bacaan yang kami dapatkan. Untuk itu saran dan kritikan diharapkan guna
kesempurnaan makalah ini dan semoga dapat bermanfaat bagi semua yang
berkempentingan khususnya bagi kami.
Makassar,
24 Maret 2020
Anggota
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ...................................................................... 1
B.
Tujuan Penulisan..................................................................... 2
C.
Manfaat Penulisan ................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Konsep Keluarga.................................................................... 3
1.
Pengertian......................................................................... 3
2.
Tipe Keluarga................................................................... 5
3.
Struktur Keluarga............................................................. 6
4.
Peran Kleuarga................................................................. 6
5.
Fungsi Keluarga................................................................ 7
6.
Tahap-tahap Perkembangan Keluarga.............................. 9
B.
Konsep Remaja ...................................................................... 11
1.
Pengertian Remaja............................................................ 11
2.
Ciri-ciri Remaja................................................................. 12
3.
Tugas Perkembangan Remaja........................................... 15
C.
Asuhan Keperawatan............................................................. 16
1.
Pengkajian......................................................................... 16
2.
Diagnosa Keperawatan..................................................... 31
3.
Intervensi Keperawatan.................................................... 32
4.
Implementasi dan Evaluasi............................................... 53
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ............................................................................ 56
B.
Saran ...................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai
pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia
19-20 tahun. Pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga
adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab. Serta kebutuhan yang
lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Tahap ini
merupakan tahap yang paling sulit. Karena orang tua melepas otoritas
dan membimbing anak untuk bertanggung jawab. Anak harus mempunyai otoritas
sendiri yang berkaitan dengan peran dan fungsinya. Seringkali muncul
konflik antara orang tua dan remaja karena anak menginginkan kebebasan untuk
melakukan aktivitasnya, sementara orang tua perlu menciptakan komunikasi yang
terbuka, menghindari kecurigaan dan perselisihan sehingga hubungan
orang tua dan remaja tetap harmonis.
Asuhan Keperawatan Keluarga
pada Keluarga dengan anak remaja yang dilakukan
oleh perawat untuk mengelola stressor yang mungkin timbul dan
bersama keluarga menentukan permasalahan tersebut sehingga keluarga mampu
secara mandiri menyelesaikan tugas perkembangannya, mengenali dan menyelesaikan
masalah kesehatannya pada akhirnya mampu tampil sebagai sebuah keluarga
mandiri, sejahtera, produktif dan menjalankan seluruh fungsi keluarga dengan
baik.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah
pengertian dari keluarga?
2. Apa
sajakah tipe keluarga?
3. Bagaimana
struktur keluarga?
4. Apa
saja peran dalam keluarga?
5. Apa
saja fungsi keluarga?
6. Bagaimana
tahap-tahap
perkembangan keluarga dan tugas perkembangan keluarga?
7. Apa
pengertian dari remaja?
8. Apa
saja ciri-ciri remaja?
9. Apa
saja tugas perkembangan remaja?
10. Apa
saja yang perlu dikaji dalam membuat askep keluarga?
11. Apa
saja diagnosa dalam askep keluarga?
12. Apa
saja intervensi pada askep keluarga?
13. Hal
apa saja yang perlu dievaluasi pada askep keluarga?
C.
TUJUAN
1. Mengetahui
pengertian dari keluarga
2. Mengetahui
tipe keluarga
3. Mengetahui
struktur keluarga
4. Mengetahui
peran dalam keluarga
5. Mengetahui
fungsi keluarga
6. Mengetahui
tahap-tahap
perkembangan keluarga dan tugas perkembangan keluarga
7. Mengetahui
pengertian dari remaja
8. Mengetahui
saja ciri-ciri remaja
9. Mengetahui
tugas perkembangan remaja
10. Mengetahui
yang perlu dikaji dalam membuat askep keluarga
11. Mengetahui
diagnosa dalam askep keluarga
12. Mengetahui
intervensi pada askep keluarga
13. Mengetahui
yang perlu dievaluasi pada askep keluarga
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Konsep Keluarga
1.
Pengertian
Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan. (departemen kesehatan RI. 1998).
Keluarga
adalah sebagian unit kecil, terdiri dari dua orang atau lebih, akan tetapi
tidak selalu diikat dalam suatu ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup
dalam satu atap, berinteraksi satu sama lain, setiap anggota keluarga
menjalankan peran dan fungsinya masing-masing serta menciptakan dan
mempertahankan suatu kebudayaan (Duval dalam Agus Citra D. 2002).
Keluarga adalah dua atau lebih
individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungab darah,
perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lainnya,
mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
budaya ( baylon dan maglaya dikutip oleh
Arita Muwarni, 2007).
Keluarga
merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap
anggota (Sudhiarto, 2007). Keluarga memiliki berbagai macam tahap perkembangan.
Tahap perkembangan keluarga terbagi dalam 8 tahap perkembangan, yaitu :
keluarga baru (bargaining family), keluarga dengan anak pertama < 30 hari
(child bearing), keluarga dengan anak pra sekolah, keluarga dengan anak usia
sekolah (6-13 tahun), keluarga dengan anak remaja (13- 20 tahun), keluarga
dengan anak dewasa ( anak pertama meninggalkan rumah) keluarga usia pertengahan
(milde age family), keluarga lanjut usia (setiadi 2008).
Masing-masing
tahap perkembangan memiliki tugas perkembangan masing-masing, salah satu
contohnya yaitu keluarga dengan tahap perkembangan remaja. Keluarga dengan
tahap perkembangan remaja memiliki tugas perkembangan yaitu : pengembangan
terhadap remaja (memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab
mengingat remaja adalah seorang yang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi),
memelihara komunikasi terbuka, memelihara hubungan intim dalam keluarga, serta
mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan anggota keluarga untuk
memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga (Setiadi, 2008). Menurut Kay
(dalam Jahja, 2012) bahwa tugastugas perkembangan remaja adalah sebagai
berikut: menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya, mencapai
kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas,
mengembangkan ketrampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan
teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupun kelompok, menemukan
manusia model yang dijadikan identitasnya, menerima dirinya sendiri dan
memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri, memperkuat self-control
(kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip, atau
falsafah hidup, mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku)
kekanak-kanakan. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (2012)
masalah kesehatan yang sering terjadi pada tahap perkembangan remaja yaitu
masalah kesehatan reproduksi, penyakit menular seksual (PMS), penyakit saluran
pernafasan dan HIV AIDS. Kehidupan remaja tidak akan lepas dari berbagai macam
konflik dalam perkembangannya, selain masalah kesehatan, masalah lain yang
muncul pada tahap perkembangan yaitu masalah sosial. Setiap tingkatan memiliki
konflik sesuai dengan kondisi perkembangan remaja pada saat itu. Konflik yang
sering dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan yang
mereka alami pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka yaitu dimensi
biologi, dimensi kognitif, dimensi moral dan dimensi psikologis. Salah satu
contoh permasalahan remaja dalam dimensi moral yaitu perilaku merokok (Setiadi,
2008).
2.
Tipe keluarga
Agar
dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan
maka perawat perlu mengertahui berbagai tipe keluarga. Berikut ini akan
disampaikan berbagai tipe keluarga :
a. Tipe
keluarga tradisional
1) Keluarga
inti, yaitu suatu rumah tamgga yang terdiri dari suami, istri dan anak (kandung
atau angkat)
2)
Extended family atau keluarga besar adalah keluarga
inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya
kakek, nenek, bibi dan paman.
3)
Dyad family adalah keluarga yang terdiri dari suami dan
istri yang tinggal dalam satu rumah tanpa anak.
4)
Single parent family adalah suatu keluarga yang terdiri
dari satu orang tua dan anak (kandung atau angkat). Kondisi ini dapat
disebabkan oleh perceraian atau kematian.
5)
Single adult adalah satu rumah tangga yang terdiri dari
satu orang dewasa.
6)
Keluarga usia lanjut adalah keluarga yang terdiri dari
suami dan istri yang sudah lanjut usia.
b.
Tipe keluarga non tradisional terdiri dari :
1)
Keluarga communy yang terdiri dari satu keluarga tanpa
pertalian darah, hidup dalam satu rumah.
2)
Orang tua (ayah, ibbu) yang tidak ada ikatan perkawinan
dan anak hidup bersama dalam satu rumah tangga.
3)
Homo seksual dan lesbian adalah dua individu sejenis
yang hidup bersama dalam satu rumah dan berpefilaku layaknya suami istri.
3.
Struktur keluarga
Menurut Friedcman (1998), struktur keluarga terdiri dari :
Menurut Friedcman (1998), struktur keluarga terdiri dari :
a.
Pola dan proses komunikasi dapat dikataan berfungsi
apabila jujur, terbuka, melibatkan emosi, dapat menyelesaikan konflik keluarga
serta adanya hierarki kekuatan. Pola komunikasi dalam keluarga dikatakan akan
berhasil jika pengirim pesan (sender) yakin mengemukakan pesannya, isi pesan
jelas dan berkualitas, dapat menerima dan memberi umpan balik, tidak bersifat
asumsi, berkomunikasi sesuai. Sebaliknya, seseorang menerima pesan (receiver)
dapat menerima pesan dengan baik jika dapt menjadi pendengan yang baik, memberi
umpan balik dan dapat memvalidasi pesan yang diterima.
b.
Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang
diharapkan sesuai posisi sosial yang diberikan baik peran formal maupun
informal.
c.
Struktur kekuatan adalah kemampuan individu untuk
mengontrol dan mempengaruhi atau merubah perilaku orang lain yang terdiri dari
legitimate power (hak), referen power (ditiru), expert power (keahlian), reward
power (hadiah), coercive power (paksaan) dan affektif power.
d.
Nilai keluarga dan norma adalah sistem ide-ide, sikap
dan keyakinan yang mengikat anggota keluarga dalam budaya tertentu sedangkan
norma adalah pola perilaku yang diterima pada lingkungan sosial tertentu.
4.
Peran keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
interpersonal, sifat dan kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi
dan situasi tertentu. Peranan individu didasari dalam keluarga dan kelompok
masyarakat. Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut
:
a.
Peran ayah : ayah sebagai suami dari istri dan ayah
dari anak-anaknya, berperan dari pencari nafkah, pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga, anggota dari kelompok sosial serta
dari anggota masyarakat dari lingkungannya.
b.
Peran ibu : ibu sebagai istri dan ibu dari
anak-anaknya. Ibu mempunyai peran mengurus rumah tangga , sebagai pengasuh dan
pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu
ibu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
c.
Peran anak : anak-anak melaksanakan peran psikososial
sesuai engan tingkat perkembangan fisik, mental, soaial dan spiritual.
5. Fungsi keluarga
Menurut Friedman (1998), terdapat
lima fungsi keluarga, yaitu :
a. Fungsi afektif (the Affective
Function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu
untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini
dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.
b. Fungsi sosialisasi yaitu proses
perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang menghasilkan interaksi
sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosialnya. Sosialisasi dimulai
sejak lahir. Fungsi ini berguna untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk
norma-norma tinkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan dan
meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
c. Fungsi reproduksi (the reproduction
function) adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan
keluarga.
d. Fungsi ekonomi (the economic
function) yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara
ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi perawatan atau pemeliharaan
kesehatan (the health care function) adalah untuk mempertahankan keadaan
kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi.
Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga dibidang kesehatan.
Tetapi dengan berubahnya zaman, fungsi keluarga dikembangkan
menjadi :
a.
Fungsi
ekonomi, yaitu keluarga diharapkan menjadi keluarga yang produktif yang mampu
menghasilkan nilai tambah ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya keluarga.
b.
Fungsi
mendapatkan status sosial, yaitu keluarga yang dapat dilihat dan dikategorikan
strata sosialnya oleh keluarga lain yang berbeda disekitarnya.
c.
Fungsi
pendidikan, yaitu keluarga mempunyai peran dan tanggungjawab yang besar
terhadap pendidikan anak-anaknya untuk menghadapi kehidupan dewasanya.
d.
Fungsi
sosialisasi bagi anaknya, yaitu orang tua atau keluarga diharapkan mampu
menciptakan kehidupan sosial yang mirip dengan luar rumah.
e.
Fungsi
pemenuhan kesehatan, yaitu keluarga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar
primer dalam rangka melindungi dan pencegahan terhadap penyakit yang mungkin
dialami oleh keluarga.
f.
Fungsi
reliugius, yaitu keluarga merupakan tempat belajar tentang agama dan
mengamalkan ajaran agama.
g.
Fungsi
rekreasi, yaitu keluarga merupakan tempat untuk melakukan kegiatan yang dapat
mengurangi ketegangan akibat berada di luar rumah.
h.
Fungsi
reproduksi, yaitu bukan hanya mengembangkan keturunan tetapi juga tempat untuk
mengembangkan fungsi reproduksi secara menyeluruh, diantaranya seks yang sehat
dan berkualitas serat pendidikan seks bagi anak-anak.
i.
Fungsi
afektif, yaitu keluarga merupakan tempat yang utama untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial sebelum anggota keluarga berada di luar rumah.
Dari beberapa fungsi keluarga
diatas, ada tiga fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya, antara
lain asih, yaitu memberikan kasih sayang, perhatin dan rasa aman, kehangatan
kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbun dan berkembang
sesuai usia dan kebutuhannya. Sedangka asuh, yaitu menuju kebutuhan
pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara sehingga
diharapkan mereka menjadi anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial dan
spiritual. Dan asah, yaitu memenuhi kebutuhan pendidikan anak sehingga siap
menadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
6. Tahap-tahap
perkembangan keluarga dan tugas perkembangan keluarga
Menurut friedman (1998), tahap
perkembangan keluarga berdasarkan siklus kehidupan keluarga terbagi atas 8
tahap :
a. Keluarga baru (beginning family),
yaitu perkawinan dari sepasang insan yang menandakan bermulanya keluarga baru.
Keluarga pada tahap ini mempunyai tugas perkembangan, yaitu membina hubungan
dan kepuasan bersama, menetapkan tujuan bersam, membina hubungan dengan
keluarga lain, teman, kelompok sosial dan merencanakan anak atau KB.
b. Keluarga sedang mengasuh anak (child
bearing family), yaitu dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi
berusia 30 bulan. Mempunyai tugas perkembangan seperti persiapan bayi, membagi
peran dan tanggungjawab, adaptasi pola hubungan seksual, pengetahuan tentang
kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua.
c. Keluarga dengan usia anak pra
sekolah, yaitu kelurga dengan anak pertama yang berumur 30 bulan sampai dengan
6 tahun. Mempunyai tugas perkembangan, yaitu membagi waktu, pengaturan
keuangan, merencanakan kelahiran yang berikutnya dan membagi tanggungjawab
dengan anggota keluarga yang lain.
d. Keluarga dengan anak usia sekolah,
yaitu dengan anak pertama berusia 13 tahun. Adapun tugas perkembangan keluarga
ini, yaitu menyediakan aktivitas untuk anak, pengaturan keuangan, kerjasama
dalkam memnyelesaikan masalah, memperhatikan kepuasan anggota keluarga dan
sistem komunikasi keluarga.
e. Keluarga dengan anak remaja, yaitu
dengan usia anak pertam 13 tahun sampai dengan 20 tahun. Tugas pekembangan
keluarga ini adalah menyediakan fasilitas kebutuhan keluarga yang berbeda,
menyertakan keluarga dalam bertanggungjawab dan mempertahankan filosofi hidup.
f. Keluarga denagn anak dewasa, yaitu
keluarga dengan anak pertama, meninggalkan rumah dengan tugas perkembangan
keluarga, yaitu menata kembali sumber dan fasilitas, penataan yanggungjawab
antar anak, mempertahankan komunikasi terbuka, melepaskan anak dan mendapatkan
menantu.
g. Keluarga usia pertengahan, yaitu
dimulai ketika anak terakhir meninggalakan rumah dan berakhir pada saat
pensiun. Adapaun tugas perkembangan, yaitu mempertahankan suasana yang
menyenangkan, bertanggungjawab pada semua tugas rumah tangga, membina keakraban
dengan pasangan, mempertahankan kontak dengan anak dan berpartisipasi dalam
aktivitas sosial.
h. Keluarga usia lanjut, tahap terakhir
siklus kehidupan keluarga dimulai dari salah satu pasangan memasuki masa
pensiun, terus berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal dunia. Adapun
tugas perkembangan keluarga ini, yaitu menghadapi pensiun, saling rawat,
memberi arti hidup, mempertahankan kontak dengan anak, cucu dan masyarakat.
B.
Konsep
Remaja
1. Pengertian
Remaja
adalah periode perkembangan selam dimana individu mengalami perubahan dari masa
kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara 13 dan 20 tahun. Istilah
adolesens biasanya menunjukkan maturasi psikologis individu, ketika pubertas
menunjukkkan titik dimana reproduksi mungkin dapat terjadi. Perubahan hormonal
pubertas mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan perkembangan
mental mengakibatkan kemampuuuan untuk menghipotesis dan berhadapan dengan
abstraksi ( Potter & Perry, 2005).
Remaja
menurut WHO (World Health Organization) adalah periode usia antara 10 sampai 19
tahun, sedangkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), menyebut kaum muda (youth)
untuk usia antara 15 sampai 24 tahun. Sementara itu, menurut The Health
Resources and Service Administrations Guidelines Amerika Serikat, rentang usia
remaja adalah 11-21 tahun dan terbagi menjadi tiga tahap, yaitu remaja awal
(11-14 tahun); remaja menengah (15-17 tahun); dan remaja akhir (18-21 tahun).
Defenisi ini kemudian disatukan dalam terminologi kaum muda (young people) yang
mencakup usia 10-24 tahun. Gunarsa (1978) mengungkapkan bahwa masa remaja
merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, yang meliputi
semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Masa
remaja adalah masa yang penting dalam perjalanan kehidupan manusia. Golongan
umur ini penting karena menjadi jembatan antara masa kanakkanak yang bebas
menuju masa dewasa yang menuntut tanggung jawab (Kusmiran,2012 : 4).
Menurut depkes RI 1999 dalam purwanto
bahwa perkembangan psikologis remaja dibagi tiga yaitu :
a.
Masa Remaja Awal (10-12 tahun), dengan
ciri khas antara lain : 1. Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman
sebaya. 2. Tampak dan merasa ingin bebas 3. Tampak dan memang lebih banyak
memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir yang khayal (abstrak).
b.
Masa Remaja Tengah (13-15 tahun), dengan
ciri khas antara lain : 1. Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri 2.
Adanya keinginan untuk kencan atau ketertarikan kepada lawan jenis. 3. Timbul
perasaan cinta yang mendalam 4. Kemampuan berpikir abstrak (berkhayal) makin
berkembang 5. Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual
c.
Masa Remaja Akhir (16-19 tahun), dengan
cirri khas antara lain : 1. Menampakkan pengungkapan kebebasan diri 2. Lebih
selektif dalam mengencani teman sebaya 3. Mempunyai citra (gambaran, keadaan,
peranan) terhadap dirinya 4. Dapat mewujudkan perasaan cinta 5. Memiliki
kemampuan berpikir khayal atau abstrak
2. Ciri-ciri
remaja
Masa
remaja adalah suatu masa perubahan, pada masa ini terjadi perubahan-perubahan
yang sangat pesat yakni baik secara fisik, maupun psikologis, ada beberapa
perubahan yang terjadi selama masa remaja ini diantaranya: a) Peningkatan
emosional yang terjadi secara cepat pada remaja awal yang dikenal sebagai masa
strong dan masa stress.
a. Peningkatan
emosional ini merupaknan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang
terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial peningkatan emosi ini
merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru, yang berbeda dari masa
sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditunjukan pada
remaja misalnya mereka di harapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti
anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan tanggung jawab. Kemandirian dan
tanggung jawab ini akan terbentuk seiring dengan berjalannya waktu, dan akan
Nampak jelas pada remaja akhir yang dalam hal ini biasanya remaja sedang duduk
di masa sekolah.
b. Perubahan
yang cepat secara fisik yang juga di sertai kematangan seksual. Terkadang
perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka
sendiri. Perubhan fisik yang terjadi secara cepat baik perubahan internal
maupun eksternal. Perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan
sistem respirasi. Sedangkan perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat
badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
c. Perubahan
yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja
banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak
digantiakan dengan hal menarik yang baru dan lebih menantang. Hal ini juga
dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka
remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang
lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja
tidak lagi berhungan dengan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama,
tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.
d. Perubahan
nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanakkanak menjadi
kurang penting karena sudah mendekati masa dewasa.
e. Kebanyakan
remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi, tetapi
disisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut,
serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.
Sedangkan
menurut Hurlock, seperti halnya dengan semua periode-periode yang penting selama
rentang kehidupan, masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya
dengan periode sebelumnya dan sesudahnya, ciri-ciri tersebut seperti:
a. Masa
remaja sebagai periode yang penting. Yaitu perubahan-perubahan yang dialami
masa remaja akan memberikan dampak langsung pada individu yang bersangkutan dan
akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
b. Masa
remaja sebagai periode peralihan. Disini masa kanak-kanak dianggap belum dapat
sebagai orang dewasa. Status remja tidak jelas, keadaan ini memberi waktu
padanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku,
nilai dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya.
c. Masa
remaja sebagai periode perubahan. Yaitu perubahan pada emosi perubahan tubuh,
minat dan Pengaruh (menjadi remaja yang dewasa dan mandiri) perubahan pada
nilai-nilai yang dianut, serta keinginan akan kebebasan
d. Masa
remaja sebagai periode mencari Identitas. Diri yang di cari berupa usaha untuk
menjelaskan siapa dirinya dan apa Pengaruhannya dalam masyarakat.
e. Masa
remaja sebagai periode usia yang menimbulkan ketakutan. Dikatakan demikian
karena sulit diatur, cenderung berprilaku yang kurang baik. Hal ini yang
membuat banyak orang tua yang menjadi takut.
f. Masa
remaja sebagai periode masa yang tidak realistik. Remaj cendrung memandang
kehidupan dari kacamta berwarna merah jambu, melihat dirinya sendirian orang
lain sebagaimana yang di inginkan dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalam
cita-cita.
g. Masa
remaja sebagai periode Ambang masa dewasa. Remaja mengalami kebingungan atau
kesulitan didalam usaha meninggalkan kebiasaan pada usia sebelumnya dan didalam
meberikan kesan bahwa mereka hamper atau sudah dewasaa, yaitu dengan merokok,
minum-minuman keras menggunakan obat-obatan.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan
ciri-ciri remaja menurut para tokoh diatas, maka penulis dapat menjelaskan
mengenai ciri-ciri remaja dengan uraian sebagai berikut. Remaja mempunyai
ciri-ciri sebagai periode yang penting untuk perkembangan selanjutnya. Remaja
akan merasakan masa sebagai masa peralihan yang ditandai dengan gaya hidup yang
berbeda dari masa sebelumnya. Remaja akan melewati masa perubahan yang semula
belum mandiri remaja akan cenderung lebih mandiri. Remaja akan melewati masa
pencarian identitas untuk menjelaskan tentang siapa dirinya.
3. Tugas
perkembagan remaja
Tugas-Tugas
Masa Remaja Perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya meninggalkan
sikapsikap dan perilaku-perilaku kekanak-kanakan untuk mencapai kemampuan
bersikap dan berperilaku dewasa. Adapun tugas-tugas pda perkembangan masa
remaja menurut Elizabet B.Hurlock adalah sebagai berikut:
b. Mampu
menerima keadaan fisiknya
c. Mampu
menerima dan memahami Pengaruh seks usia dewasa.
d. Mampu
membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis.
e. Mencapai
kemandirian emosional.
f. Mencapai
kemandirian ekonomi.
g. Mengembangkan
konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan
Pengaruh sebagai anggota masyarakat
h. Memahami
dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua.
i. Mengembangkan
perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa
j. Mempersiapkan
diri untuk memasuki perkawinan.
k. Memahami
dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.
Hal senada juga di kemukakan tentang
tugas-tugas remaja oleh pikunas dalam William kay, yaitu bahwa tugas
perkembangan remaja adalah memperoleh kematangan moral, untuk membimbing
perilakunya. Kematangan remaja belumlah sempurna, jika tidak memiliki
kematangan moral yang dapat di terima secara universal. Selanjutnya, William
kay mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja itu sebagai berkut:
a. Menerima
fisiknya sendiri berikut beragaman kualitasnya.
b. Mencapai
kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas.
c. Mengembangkan
komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang
lain, baik secara individual maupun kelompok.
d. Mampu
meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-kanakan
e. Dll.
C. Asuhan
Keperawatan Pada Keluarga Tn. H Dengan Tahap Perkembagan Anak Usia Remaja Pada
An. A Di Adiyaksa Kota Makassar
1. Pengkajian
a. Data
Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. A
2. Alamat dan Telepon : Adiyaksa
3. Pekerjaan Kepala
Keluarga : Swasta
4. Pendidikan Kepala
Keluarga : S1
5. Komposisi Keluarga : Tn A (51 tahun), Ny.S (42
tahun) An. T (13 tahun)
tahun) An. T (13 tahun)
6. Tipe
Keluarga : Keluarga Nuclear
(keluarga inti) terdiri dari
orang tua dan anak.
orang tua dan anak.
7. Suku
Bangsa : Pasien mengatakan
bersuku bangsa Bugis
8. Agama : Pasien mengatakan
beragama islam dan
sering mengerjakan ibada sholat
sering mengerjakan ibada sholat
9. Status
Sosial Ekonomi :
Pasien mengatakan dalam 1 bulan
penghasilan Sekitar 1,5-3 juta
penghasilan Sekitar 1,5-3 juta
10. Aktifitas
Rekreasi Keluarga : Pasien mengatakan aktifitas rekreas
dilakukan dan biasanya pergi ke kebun
bersama keluarga
dilakukan dan biasanya pergi ke kebun
bersama keluarga
1) Komposisi
Keluarga
No
|
Nama
|
L/P
|
Umur
|
Hubungan
Keluarga
|
Pekerjaan
|
Pendidikan
|
1
|
Ny.S
|
L
|
42
|
Istri
|
IRT
|
DIII
|
2
|
Ny.
T
|
L
|
13
|
Anak
|
Pelajar
|
SD
|
2) Genogram
:
laki-laki
:
perempuan
:
meninggal
: Klien
Riwayat
Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
:
Keluarga
Tn.A sekarang pada tahap keluarga dengan seorang anak usia remaja dengan tugas
perkembangan, antara lain :
- Keluarga terhindar dari segala macam
bahaya termasuk menjaga kesehatan anggota keluarga
- Keluarga menginginkan An. T memiliki
prestasi yang baik dan menyelesaikan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi
2.
Tahap
perkembangan keluarga yang belum diketahui :
An. T sedang duduk dibangku SMA keluarga mengingikan agar
An. T berprestasi
3. Riwayat keluarga inti :
Tn.
A dan Ny. S pasangan suami istri yang
memiliki satu anak bernama An.T yang tinggal serumah. Tn.A mengatakan sering
nyeri pada perut, mual, sering merasa sakit perut, nyeri seperti
tertusuk-tusuk, nyeri muncul bila telat makan, skala nyeri 5, nyeri sering pada
tengah malam dan membuat susah tidur. Ny. S mengatakan sering merasakan nyeri
pada lutut, pada sendi pergerakan terbatas, dan Ny. S sering kali tampak
menahan nyeri
4. Riwayat keluarga sebelumnya :
Keluarga Tn. A perna melakukan
pemeriksaan dan hasil pemeriksaan Tn. A
menderita gastristis. Ny. S menderita Reumatik
menderita gastristis. Ny. S menderita Reumatik
III. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah :
Rumah
keluarga Tn. A berukuran 7X11 M, terdiri dari ruang tamu, 2 buah kamar mandi, 1
ruang keluarga, 1 kamar mandi, 1 dapur, dan 1 WC beserta kamar mandi, lantai
terpasang keramik, terdapat jendela dan ventilasi pada kamar, 1 ruang keluarga,
dan 1 ruang makan
2. Denah rumah
3. Karekteristik tetangga dan komunitas
rw :
Sebagian
besar dilingkungan Tn. A bekerja sebagai PNS dan Swasta, namun komunitas juga
bekerja sebagai pedagang, tukang tambal ban, kuli bangunan dan pembuat kue
4. Mobilitas geografis keluarga :
Sejak
2 tahun yang lalu Tn. A bersama istri dan anaknya tinggal dirumah sendiri dan
sebelumnya tinggal dipagar dewa
5. Perkembangan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat :
Keluarga
Tn. A berinteraksi dengan sesama keluarga dan masyarakat dengan baik,
dimasyarakat terlihat pada keikutsertaan dalam kegiatan gontong royong serta
acara pengajian
6. Sistem pendukung keluarga
Sistem
pendukung keluarga adalah anak tunggal Tn. A yang sedang dalam tahap
perkembangan remaja.
IV. Struktur
Keluarga
1.
Pola
komunikasi keluarga
Komunikasi
yang digunakan adalah bahasa Bengkulu, komunikasi keluarga sifatnya terbuka
satu sama lain. Sehingga apabila ada masalah akan cepat terselesaikan dengan
adanya partisipasi seluru anggota keluarga
2.
Struktur
kekuatan keluarga
Dalam
keluarga Tn. A terdapat sikap saling menghargai, menghormati, dan saling
mendukung
3.
Struktur
peran formal dan informal
Tn.
A berperan sebagai kepala keluarga dan juga mencari nafka dengan bekerja
4.
Nilai
dan norma dalam keluarga
Keluarga
Tn. A melaksanakan kewajiban agama dengan shalat 5 waktu dan sering mengikuti
pengajian
V.
Fungsi Keluarga
1.
Fungsi
afektif :
Anggota
keluarga saling menyayangi, memiliki dan mendukung, persoalan dalam rumah
tangga selalu dibicarakan bersama sehingga tidak memicu terjadinya
masalah/komunikasi
2.
Fungsi
sosial :
Diantara
anggota keluarga Tn. A selalu berusaha berinteraksi satu sama lain, begitu pula
berinteraksi dengan masyarakat
3.
Fungsi
perawatan keluarga :
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga
mengatakan tidak mengenal tentang masalah kesehatan dengan baik
b. Mengambil keputusan mengenai
tindakan kesehatan
Keluarga
mengatakan hanya mengambil keputusan untuk membawa anggota keluarga yang sakit
ke puskesmas
c. Kemampuan merawat anggota keluarga
yang sakit
Keluarga
mengatakan tidak tahu dengan benar tentang perawatan penyakit Tn. A
d. Kemampuan keluarga
memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Keluarga
mengatakan memperhatikan kebersihan lingkungan
e. Kemampuan menggunakan fasilitas
kesehatan
Keluarga
mengatakan fasilitas kesehatan yaitu dengan pergi ke puskesmas
4.
Fungsi
reproduksi :
Tn.
A mengatakan hubungan intim berjalan dengan baik
5.
Fungsi
ekonomi :
Tn.
A dengan penghasilan perbulan 1,5-3 juta
VI. Stres
dan Koping Keluarga
1.
Stresor
jangka pendek dan panjang :
-
Jangka
pendek : Keluarga merasa prestasi belajar An. T menurun
-
Jangka
panjang : Tn. A khawatir akan penyakit yang sering kambu serta khawatir suatu
saat akan bertamba para. Ny. S khawatir terhadap kesehatannya dan keluarga
untuk kedepan
2.
Kemampuan
keluarga berespon terhadap situasi / stresor :
Jika
Tn. A dan Ny. S mengalami masalah baik kesehatan maupun bukan masalah kesehatan
keluarga Tn. A dengan sabar dan menerima serta berusaha mencari jalan terbaik
3.
Strategi
koping yang digunakan :
Keluarga
Tn. A menganggap masalah pasti memiliki jalan terbaik dan pasti ada solusinya
4.
Strategi
Adaptasi disfungsional
Belum
ada strategi adaptasi fungsional dari keluarga Tn. A karena Tn. A memiliki pola
ibadah yang taat.
VII. Pemeriksaan Fisik (Head to toe)
No
|
Variabel
|
Nama
Anggota Keluarga
|
||
Tn.
A
|
Ny.
S
|
An.
T
|
||
1.
|
Riwayat penyakit saat ini
|
Gastristis dan gout
|
Reumatik
|
Keluarga Tn. A mengatakan An. T
dalam keadaan sehat
|
2
|
Keluhan yang dirasakan
|
Tn. A mengatakan sering sakit
perut dan nyeri pada sendi-sendi lutut dan pergelangan tangan
|
Sakit dan nyeri pada lutut
|
Tidak ada keluhan yang dirasakan
|
3
|
Riwayat penyakit sebelumya
|
Gastristis
|
Ny. S perna terjatuh sekitar + 1
bulan yang lalu saat berjalan menuju kamar mandi
|
Tidak ada riwayat penyakit
sebelumnya
|
4
|
TTV
|
TD : 120/80 mmhg
N : 81 X/Menit
P : 21
X/Menit
S : 36,50 c
|
TD : 120/80 mmhg
N : 85 X/Menit
P : 20
X/Menit
S : 370 c
|
TD : 120/70 mmhg
N : 83 X/Menit
P : 23
X/Menit
S : 36,80 c
|
5
|
Kepala
|
Bentuk : normal tidak ada nyeri
tekan. Distribusi : merata
Tekstur : halus, Warna : hitam
keabu-abuan, Telinga : semetris, ada sedikit serumen. Konjungtiva : merah
muda, anemis, Hidung : simetris, bersih, Mulut : gigi utuh, Lidah : bersih
|
Kepala simetris, rambut tidak
beruban distribusi merata, tidak ada lesi, konjungtiva tidak anemis, hidung
simetris dan berih
|
Bentuk : normal tidak ada nyeri
tekan. Distribusi : merata
Tekstur : halus, Warna : hitam
Telinga : semetris, tidak ada serumen. Konjungtiva : merah muda, anemis,
Hidung : simetris, bersih, Mulut : gigi utuh, Lidah : bersih
|
6
|
Leher
|
Tidak ada pembesaran kelenjar geta
bening, tidak ada diveasi trakea, tidak ada lesi
|
Tidak ada pembesaran kelenjar geta
bening, tidak ada diveasi trakea, tidak ada lesi
|
Tidak ada pembesaran kelenjar geta
bening, tidak ada diveasi trakea, tidak ada lesi
|
7
|
Thorak
|
Bentuk normochest, tidak ada lesi,
suara nafas vasikuler, tidak ada bantuan otot aksesoris saat bernafas
|
Bentuk normochest, tidak ada lesi,
suara nafas vasikuler, tidak ada bantuan otot aksesoris saat bernafas
|
Bentuk normochest, tidak ada lesi,
suara nafas vasikuler, tidak ada bantuan otot aksesoris saat bernafas
|
8
|
Abdomen
|
Saat dilakukan pengkajian terhadap
nyeri pada kuadran 2 sebelah kiri atas dengan skala nyeri 5 dan rasa nyeri
seperti tertusuk-tusuk, tidak ada lesi
|
Tidak ada masalah tidak ada
distensi abdomen
|
Tidak ada masalah tidak ada
distensi abdomen
|
9
|
Ekstremitas
|
Lengkap, kapilary refill kembali dalam
3 detik, ekstremitas lengkap, turgor kulit baik, tidak ada nyeri tekan pada
pergelangan kaki
|
Ada keterbatasan sendi pada
ekstremitas bawah, nyeri pada lutut
|
Tidak ada masalah
|
10
|
Kulit
|
Tidak ada perbedaan warna kulit
bila dibandingkan dengan kulit lainnya
|
Tidak ada perbedaan warna kulit
bila dibandingkan dengan kulit lainnya
|
Tidak ada perbedaan warna kulit
bila dibandingkan dengan kulit lainnya
|
11
|
Genetalia
|
Tidak dapat dilakukan pemeriksaan
|
Tidak dapat dilakukan pemeriksaan
|
Tidak dapat dilakukan pemeriksaan
|
VIII. Harapan
Keluarga
1.
Tidak
ada anggota keluarga yang sakit
2.
Masalah
kesehatan tidak bertambah para
3.
Kondisi
kesehatan kedepan semakin membaik
4.
Prestasi
An. T kedepan membaik
IX. Analisis
Data
No
|
Data
Senjang
|
Etiologi
|
Problem
|
1
|
Ds :
- Ny. S mengatakan sakit pada
sendi dan lutut
- Ny. S mengeluh sulit untuk
beraktivitas
Do :
- nyeri tekan pada sendi
- keterbatasan gerak pada
ekstremitas bawa
- ekspresi menahan sakit
|
Ketidak
mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan masalah reumatik
|
Keterbatasan
gerak pada keluarga Tn. A terutama Ny. S
|
2
|
Ds :
- Tn. A mengatakan nyeri pada
perut bagian tengah dan nyeri terasa tertusuk-tusuk. Nyeri berlangsung 10-20
menit mual, muntah, Tn. A juga mengatakan nafsu makannya berkurang
Do :
- nyeri tekan tepat pada kuadran 2
pada abdomen kanan atas
- ekspresi meringis
|
Ketidak
mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastristis
|
Nyeri
akut pada keluarga Tn. A terutama pada Tn. A
|
3
|
Ds:
-
Keluarga tidak mengetahui secara pasti mengenai kegiatan anak remajanya.
-
Keluarga merasa kecewa dengan prestasi anak An. T yang akhir-akhir ini
menurun dari sebelumnya.
Do:
-Saat
ini keluarga berada dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja.
-
keluarga belum mengetahui secara baik mengenai pertumbuhan dan perkembangan
pada anak remaja
|
Ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga remaja
|
Defisiensi
Pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga serta pertumbuhan dan perkembangan
remaja
Pada
Keluarga Tn.A terutama An. T
|
X. Prioritas Masalah
Dx
1 : Keterbatasan gerak pada keluarga Tn. A terutama Ny. S berhubungan dengan
Ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan masalah reumatik.
No
|
Kriteria
|
Skor
|
Bobot
|
Pembenaran
|
1
2
3
4
|
Sifat Masalah
Skala : Tidak/kurang sehat
Ancaman
kesehatan
Keadaan
Sejahtera
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala : Mudah
Sebagian
Tidak
dapat
Potensial masalah untuk dicegah
Skala : Tinggi
Cukup
Rendah
Menonjolnya masalah
Skala
: Masalah berat harus
ditangani Adanya
masalah tetapi tidak
perlu
ditangani
Masalah
tidak dirasakan
|
3
2
1
2
1
0
3
2
1
2
1
0
|
1
2
1
1
|
3/3 X 1 = 1
Masalah sudah terjadi dan perlu
segera diatasi agar tidak bertamba parah
2/2 X 2 = 2
Sumber daya untuk mengatasi
masalah dapat dijangkau dari segi ekonomi dan perhatian keluarga terhadap
kesehatan
1/3 X 1 = 1/3
Adanya riwayat jatuh dan mobilitas
yang tinggi pada Ny.S dapat menyebabkan masalah dicegah menjadi rendah
2/2 X 1 = 1
Keluarga merasakan adanya masalah
dan menurut keluarga masalah Ny. S harus segera ditangani
|
Jumlah
|
1 + 2 + 1/3 + 1 = 4 1/3
|
Dx
2 : Nyeri akut pada keluarga Tn. A terutama pada Tn. A berhubungan dengan
ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastristis
No
|
Kriteria
|
Skor
|
Bobot
|
Pembenaran
|
1
2
3
4
|
Sifat Masalah
Skala : Tidak/kurang sehat
Ancaman
kesehatan
Keadaan
Sejahtera
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala : Mudah
Sebagian
Tidak
dapat
Potensial masalah untuk dicegah
Skala : Tinggi
Cukup
Rendah
Menonjolnya masalah
Skala
: Masalah berat harus
ditangani
Adanya
masalah tetapi tidak
perlu
ditangani
Masalah
tidak
dirasakan |
3
2
1
2
1
0
3
2
1
2
1
0
|
1
2
1
1
|
3/3 X 1 = 1
Masalah sudah terjadi dan perlu
segera diatasi agar tidak mengganggu aktifitas Tn. A
1/2 X 2 = 1
Sumber daya untuk mengatasi
masalah dapat dijangkau dari segi ekonomi dan perhatian keluarga terhadap
kesehatan
1/3 X 1 = 2/3
Adanya frekuensi yang cukup tinggi
pada Tn. A yaitu sekitar 2-3 X/Bulan mmenyebabkan potensi masalah untuk
dicegah rendah
2/2 X 1 = 1
Keluarga merasa masalah berat
harus segera ditangani
|
Jumlah
|
1 + 2 + 1/3 + 1 = 3 2/3
|
Dx 3 : Defisiensi Pengetahuan tentang tugas
perkembangan keluarga serta pertumbuhan dan perkembangan remaja pada Keluarga
Tn.A terutama An. T berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga mengenal
masalah tugas perkembangan keluarga remaja
No
|
Kriteria
|
Skor
|
Bobot
|
Pembenaran
|
1
2
3
|
Sifat Masalah
Skala : Tidak/kurang sehat
Ancaman
kesehatan
Keadaan
Sejahtera
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala : Mudah
Sebagian
Tidak
dapat
Potensial masalah untuk dicegah
Skala : Tinggi
Cukup
Rendah
Menonjolnya masalah
Skala
: Masalah berat harus
ditangani
Adanya
masalah tetapi
tidak
perlu ditangani
Masalah
tidak
dirasakan |
3
2
1
2
1
0
3
2
1
2
1
0
|
1
2
1
1
|
3/3 X 1 = 1
Masalah sudah terjadi dan perlu
segera diatasi agar harapan keluarga dapat tercapai
2/2 X 2 = 2
Sumber daya untuk mengatasi
masalah dapat dijangkau dari segi ekonomi dan perhatian keluarga terhadap
kesehatan
1/3 X 1 = 1/3
Masalah telah terjadi dan perlahan
harus ditangani
1/2 X 1 = 1
Keluarga merasa masalah, namun
menurut keluarga hal itu tidak membutuhkan penanganan
|
Jumlah
|
1 + 1 + 1/3 + ½ = 2 5/6
|
XI. Diagnosa
Keperawatan Sesuai Prioritas
1.
Keterbatasan
gerak pada keluarga Tn. A terutama Ny. S berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan masalah reumatik
2.
Nyeri
akut pada keluarga Tn. A terutama pada Tn. A berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga merawat anggota keluarga dengan gastristis
3.
Defisiensi
Pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga serta pertumbuhan dan
perkembangan remaja pada Keluarga Tn.A terutama An. T berhubungan
dengan Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan
keluarga remaja.
XII. Rencana
Asuhan Keperawatan Keluarga
No
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Tujuan
|
Kriteria
|
Standar
|
Intervensi
|
1
|
Keterbatasan gerak pada keluarga
Tn. A terutama Ny. S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga dengan masalah reumatik
|
Tujuan Umum :
Gangguan keterbatasan gerak pada
Ny. S dapat dikurangi
Tujuan Khusus :
Setelah 1 kali pertemuan 30 menit
keluarga dapat :
1. Mengenal
masalah rematik pada Ny. S
a. Menyebutkan
pengertian reumatik
b.Menyebutkan
penyebab reumatik
c. Menyebutkan
tanda dan gejala reumatik
d.Menyebutkan akibat lanjut tidak
diobati rematik
e. Memutuskan
untuk merawat
f. Menyebutkan
cara perawatan reumatik
g.Melakukan
perawatan pada sendi yang sakit
|
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon psikomotor
Respon aktif
|
Reumatik : suatu peradangan kronik
pada sendi-sendi atau pegal-pegal yang disertai dengan nyeri
Menyebutkan 3 dari 5 penyebab
reumatik :
1. Proses
menua
2.Kelelahan
3.Cidera
mendadak
4.Infeksi
kuman
5.Penurunan
kekebalan tubuh
Menyebutkan 2 dari 4 tanda dan
gejala reumatik dan nyeri :
1. Nyeri
2. Pembengkankan
sendi
3. Gerakan
yang terbatas
4. Kekakuan,
kelemahan
Menyebutkan 2 dari 4 akibat lanjut
dari rematik yang ridak diobati :
1.Perubahan bentuk sendi dan
tulang
2. Nyeri yang semakin
meningkat
3.Pengeroposan tulang
4.Lumpu.
Keputusan keluarga untuk merawat
dan mengatasi rematik pada anggota keluarga
Menyebutkan 4 dari 9 perawatan
reumatik :
1.Kompres
dengan air hangat bila tidak ada bengkak nyeri
2.Kompres
dengan air dingin bila ada bengkak dan nyeri
3.Hindari
penekanan
4.Makan
dengan protein nabati
5.Konsumsi
vit C dan zat besi
6.Istirahat
yang cukup
7.Latihan
pergerakan
8.Hindari
kerja berat
9.Jaga
Keamanan lingkungan rumah
Cara mengurangi sakit pada sendi
yang sakit :
- Kompres
hangat, digunakan jika sendi yang sakit mengalami bengkak tanpa warna
kemerahan, caranya basahi handuk kecil atau waslap diguyur air hangat lalu
diperas dan ditempelkan pada sendi
- Kompres
dingin, digunakan jika, sendi yang sakit mengalami bengkak dengan warna
kemerahan, caranya basahi handuk kecil dengan air es lalu diperas dan di
tempelkan pada sendi
Keluarga melakukan kompres sesuai
kebutuhan untuk mengatasi nyeri pada sendi terutama Ny.s
|
Dengan menggunakan leaflet :
1. Diskusikan
bersama keluarga pengertian rematik dengan menggunakan lembar balik
2. Tanyakan
kembali pada keluarga tentang pengertian reumatik
3. Berikan
pujian atas usaha yang dilakukan
1. diskusikan dengan keluarga
tentang penyakit reumatik dengan leaflet
2. modifikasi keluarga untuk
menyebutkan kembali penyebab reumatik
3. beri reinforcement positif atas
usaha yang dilakukan keluarga
1. diskusikan dengan keluarga
tanda-tanda reumatik
2. tanyakan kembali pada keluarga
tanda dan gejala reumatik
3. beri reinforcement positif atas
usaha yang dilakukan keluarga
1. Jelaskan
akibat lanjut apabila ramatik tidak diobati dengan media leaflet
2. Motivasi
keluarga untuk menyebutkan kembali akibat dari rematik yang tidak diobati
3. Beri
reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga
1. Motivasi
keluarga untuk mengatasi masalah
2. Beri
reinforcement positif atas keputusan keluarga untum merawat anggota keluarga
1. Diskusikan bersama keluarga
untuk mengatasi masala yang dihadapi
2. Diskusikan cara perawatan
reumatik
3. Motivasi keluarga untuk dapat
menyebutkan kembali perawatan reumatik
4. Berikan
pujian atas usaha yang dilakukan
1. Diskusikan bersama keluarga
cara melakukan perawatan pada sendi yang sakit
2. demonstrasikan cara melakukan
kompres
3. Motivasi keluarga untuk dapat
melakukan redemonstrasi
5. Beri
reinforcement positif pada keluarga
1. Pada
kunjungan tidak terencana, evaluasi penerapan kompres pada keluarga Tn. A
2.Berikan
pujian pada keluarga
|
2
|
Nyeri akut pada keluarga Tn. A
terutama pada Tn. A berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan gastristis
|
Tujuan umum :
Nyeri pada Tn. A
teratasi/berkurang
Tujuan khusus :
Setelah dilakukan 1 kali pertemuan
30 menit keluarga dapat :
1.Mengenal
masalah gastritis pada Tn. A
a. Menyebutkan
pengertian gastristis
b. Menyebutkan
penyebab gastristis
c. Menyebutkan
tanda-tanda dan gejala gastristis
2.Memutuskan
masalah untuk mengatasi gastritis
a. Memutuskan
cara mengurangi manajemen gastritis
b.Memutuskan
untuk merawat
3.Merawat
Tn. A dengan gastristis
a. Menyebutkan
cara merawat gastristis
b.Mendemonstrasikan
pembuatan obat gastritis secara tradisional
4.Memodifikasi
lingkungan dengan cara :
a. Menyebutkan
makanan yang dihindari dan boleh dikonsumsi
5.Keluarga
memanfaatkan fasilitas kesehatan
a. Menyebutkan
sarana kesehatan dan peran dari para medis yang dapat dimanfaatkan
|
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon psikomotor
Respon verbal
Respon verbal
Respon afektif
|
Gastristis : suatu keadaan atau
perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difusi, atau
local
1.Makan
terlambat atau terlalu cepat
2.Makanan
dengan penyedap, pewarna, pengawet
3.Aspirin,
NSAID
4.Alcohol,
kafein
5.Refluks
empedu/cairan pancreas
6.Infeksi
helicabacter pylori
1. nyeri pada ulu hati
2. mual muntah
3. perdarahan nyata
4. rasa tidak nyaman
5. lesu-sakit kepala, anareksia
Cara mengurangi gastritis :
1.Makan
sedikit tapi sering
2.Makan
tepat waktu
3.Banyak
minum air hangat
4.Awasi
tanda dan gejala gastritis
Keluarga memutuskan untuk merawat
dan mengatasi masalah gastritis pada Tn. L
1.Jika
nyeri terasa anjurkan klien malakukan mobilisasi
2.Lakukan
kompres hangat pada daerah nyeri
3.Menggajarkan
teknik nafas dalam / relaksasi
4.Tetap
makan makanan yang bergizi, usahakan tidak makan makanan terlalu pedas
Cara membuat obat tradisional :
1.Ambil
1 kunyit besar/3 kunyit kecil, cuci bersih
2.Parut
kunyit
3.Campurkan
100cc air hangat dengan parutan kunyit
4.Saring
Cara penggunaan 2Xsehari : pagi
dan sore, diminum sebelum makan
Cara untuk memili makanan yang
dapat dikonsumsi Tn. A :
1. keluarga tidak menyajikan
makanan yang dapat merangsang penyakit seperti makanan pedas
2. keluarga tidak memakan
buah-buahan asam
3. hindarkan stress dari Tn. A
4. bantu keluarga memili makan
yang sesuai dengan kondisi penyakit :
- menyediakan manan yang agak
lunak
- selalu menyediakan makanan
karena Tn. A harus makan sedikit-sedikit tapi sering
1. Menyebutkan
sarana :
* puskesmas, posyandu, praktek,
bidan, perawat, dan lainnya
2.Tugas
sarana kes :
- Dokter
: emberikan solusi, informasi, dan mengatasi penyakit
- Perawat
: orang yang memberikan asuhan keperawatan
- Bidan
: membantu untuk mengatasi masalah kesehatan ibu dan bayi dan juga cara
menjaga kes reprosuksi
Keluarga mau menggunakan fasilitas
kesehatan terdekat yaitu pergi ke puskesmas yang berada di wilayah bumi ayu
|
Dengan menggunakan leaflet :
1. Diskusikan
bersama keluarga tentang pengertian gastristis menggunakan leaflet
2. Beri
motifasi untuk mengemukakan pendapatnya
3. Jelaskan
tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala gastristis
4. Berikan
pertanyaan tentang gastristis
5. Beri
pujian atas jawaban yang diberikan
Diskusikan dengan keluarga tentang
gastritis. Cara mengurangi gastritis
- Tanyakan
kembali tentang cara mengurangi gastritis
- Berikan
pujian atas usaha yang dilakukan
- Tanyakan
kesediaan keluarga untuk merawat dan mengatasi masalah Tn. L
- Beri
pujian atas keputusan yang telah diambil
1. Demonstrasikan
cara pembuatan obat tradisional
2. Motivasi
keluarga untuk melakukan pembuatan tradisional
1. Diskusikan
bersama keluarga mengenai memili, mengola, dan menyajikan makanan sesuai
kondisi Tn. A
2. Motifasi
keluarga untuk menyebutkan kembali memili, mengola, dan menyajikan makanan
3. Beri
kesempatan pada keluarga untuk menilai sendiri penyajian makanan untuk Tn. A
4 Bersama- sama melakukan
modifikasi lingkungan
Motivasi keluarga Tn. A untuk
menyebutkan fasilitas kesehatan
- Motivasi
keluarga untuk datang ke fasilitas kesehatan dengan cara :
- Reinforcement
pada keluarga tentang informasi yang telah disampaikan
- Diskusikan
bersama keluarga tentang cara pergi ke puskesmas
|
3
|
Defisiensi Pengetahuan tentang
tugas perkembangan keluarga serta pertumbuhan dan perkembangan remaja pada
Keluarga Tn.A terutama An. T berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga
mengenal masalah tugas perkembangan keluarga remaja
|
Tujuan umum :
Pengetahuan Keluarga Meningkat
Tujuan khusus :
Setelah dilakukan 1X pertemuan 20
menit keluarga dapat :
1. Mengenal
masalah perkembangan dan pertumbuhan remaja
a. Menyebutkan
pengertian remaja
b.Mengetahui
peran dan tanggung jawab
2. Memutuskan untuk
mengatasi masala tahap perkembangan remaja
a. Memutuskan
menjalankan peran dan tanggung jawab
b.Memutuskan
untuk mengatasi masala
3.Merawat
An. T dengan masala defisiensi penggetahuan
a. Mengetahui
merawat anggota keluarga pada tahap perkembangan remaja
b.Melakukan
tindakan penanganan pada masalah tahap perkembangan remaja
4.Memodifikasi
lingkungan dengan cara :
a. Menyebutkan
masalah penurunan prestasi
5. Keluarga
memanfaatkan fasilitas kesehatan
a. Menyebutkan
sarana kesehatan dan peran dari para medis yang dapat dimanfaatkan
|
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon Afektif
Respon psikomotor
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
|
Remaja : Tahap ketika anak
pertama melewati umur 13 tahun dan berakhir saat anak berusia 19-20 tahun
Setelah keluarga mengetahu tentang
peran dan kewajiban setiap anggota keluarga, bantu keluarga untuk menjalankan
peran dan kewajibannya
Keluarga memutuskan
untuk mengatasi masalah
Mengetahui Masalah pada tahap
perkembangan remaja :
- Ketidakmatangan
diri
- Pergaulan
yang salah
- Pembangkangan
terhadap moral dan etika
- Penyalagunaan
obat-obatan dan alcohol
- Sek
bebas
- Kehamilan
diluar nikah
Keluarga mampu melakukan
penanganan dengan cara :
- pantau setiap perkembangan
- Perkuat
komunikasi
- Mengenal
pergaulan yang dimasuki
- Memperkuat
dengan memberikan pengarahan
- Mempertahankan
moral dan etika
Cara mengatasi masalah tahap
perkembangan remaja penyebab penurunan prestasi:
1. Keluarga
tidak memaksa An. T untuk belajar
2. Beri
kesadaran An. T untuk belajar
3. Beri
waktu tenang An. T untuk belajar
4. Bantu
An. T mengatur waktu bermain dan belajar
5. Bila
diperlukan berikan kursus tambahan untuk meningkatkan pengetahuan
1. Menyebutkan
sarana :
* puskesmas, posyandu, praktek,
bidan, perawat, dan lainnya
2. Tugas
sarana kes :
- Dokter
: emberikan solusi, informasi, dan mengatasi penyakit
- Perawat
: orang yang memberikan asuhan keperawatan
- Bidan
: membantu untuk mengatasi masalah kesehatan ibu dan bayi dan juga cara
menjaga kes reprosuksi
Keluarga mau menggunakan fasilitas
kesehatan terdekat yaitu pergi ke puskesmas yang berada di wilayah bumi ayu
|
Dengan menggunakan leaflet :
1. Diskusikan
bersama keluarga pengertian remaja (
2. Memotivasi
keluarga untuk menyebutkan kembali apa yang disebut tahap perkembangan remaja
Diskusikan dengan keluarga tentang
tahap perkembangan remaja.
- Tanyakan
kesediaan keluarga untuk mengatasi masalah An. T
- Beri
pujian atas keputusan yang telah diambil
1. Diskusikan
bersama keluarga masalah pada tahap perkembangan remaja
2. Memotivasi keluarga
agar menghindari An. T pada masala tahap perkembangan remaja
1.Diskusikan
dengan keluarga tindakan penanganan pada masalah tahap perkembangan remaja
2.Demonstrasikan
cara melakukan komunikasi yang baik
3.Berikan
kesempatan pada keluarga mendemonstrasikan
4.Berikan
motivasi atas usaha yang dilakukan
5.Pada
kunjungan tidak terencana, evaluasi penerapan pada An. T
1.Diskusikan
bersama keluarga masalah penurunan prestasi
2. Memotivasi
keluarga untuk dapat menyebutkan masalah penurunan prestasi
- Motivasi
keluarga Tn. A untuk menyebutkan fasilitas kesehatan
- Motivasi
keluarga untuk datang ke fasilitas kesehatan dengan cara :
- Reinforcement
pada keluarga tentang informasi yang telah disampaikan
- Diskusikan
bersama keluarga tentang cara pergi ke puskesmas
|
XIII. Implementasi
dan Evaluasi
NO
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Tujuan
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
1
|
Keterbatasan gerak pada keluarga
Tn. A terutama Ny. S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga dengan masalah reumatik
|
Setelah di lakukan kunjungan keperawatan
1x30 menit diharapkan keluarga :
1. Mengenal
masalah reumatik
2. Penyebab
reumatik
3. Menyebabkan
tanda dan gejala reumatik
4. Menyebutkan
akibat lanjut tidak dibati reumatik
5. Memutuskan
untuk merawat
6. Menyebutkan
cara perawatan reumatik
7. Melakukan
perwatan pada sendi
|
1.Menjelaskan
masalah rematik
2.Menjelaskan
penyebab reumatik
3.Menyebutkan
tanda dan gejala reumatik
4.Menjelaskan
akibat lanjut tidak diobati reumatik
5.Menjelaskan
untuk merawat
6.Menjelaskan
cara merawat reumatik
7.Menjelaskan
tindakan perawatan pada sendi
|
S : keluarga Tn. A mengatakan
telah mengerti tentang reumatik dan mampu menyebutkan kembali masalah tentang
reumatik
O : Keluarga Tn. A mampu menjawab
pertanyaan perawat
A : masalah ketidak
tahuan keluarga tentang pengertian factor resiko, cara mengurangi nyeri dan
tanda gejala sudah tidak tidak ditemukan
P : intervensi dilanjutkan
|
2
|
Nyeri pada keluarga Tn.A terutama
pada Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan gastritis.
|
Setelah di lakukan kunjungan
keperawatan 1x30 menit diharapkan keluarga :
a. Menyebutkan
pengertian gastritis.
b. Menyebutkan
resiko terjadi nya gastritis.
c. Menyebutkan
cara mengurangi nyeri.
d. Menyebutkan
tanda dan gejala gastritik.
|
1) Menjelaskan
pengertian gastritik
2) Menjelaskan
faktor pendukung terjadinya penyakit gastritik
3) Menjelaskan
tanda-tanda gastritik
4) Menjelaskan
cara mengurangi nyeri gastritik
|
S : keluarga Tn.A mengatakan telah
mengerti tentang Gastritik dan mampu menyebutkan kembali masalah tentang
Gastritik
O : keluarga Tn.A mampu menjawab
pertanyaan perawat
A : masalah ketidaktahuan keluarga
tengatng pengertian, faktor resiko, cara mengurangi nyeri dan gejala sudah
tidak ditemukan
P : intervensi 1,2,3 dan 4 di
hentikan
|
3
|
Defisiensi Pengetahuan tentang
tugas perkembangan keluarga serta pertumbuhan dan perkembangan remaja pada
Keluarga Tn.A terutama An. T berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga
mengenal masalah tugas perkembangan keluarga remaja
|
Setelah dilakukan kunjungan
keperawatan 1x20 menit diharapkan keluarga :
a. Menyebutkan
pengertian remaja
b. Menyebutkan
peran dan kewajiban tiap anggota keluarga pada tahap perkembangan remaja
|
1) Menjelaskan
pengertian remaja
2) Menjelaskan
peran dan kewajiban tiap anggota keluarga pada tahap perkembangan remaja
|
S : keluarga Tn.A mengatakan telah
mengerti tentang tahap perkembangan keluarga remaja
O : keluarga Tn.A mampu menjawab pertanyaan
perawat
A : masalah dalam tidak mengenal
tidak ditemukan
P : intervensi 1,2,3 dan 4
dihentikan
|
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Perawatan
kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan
pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai
tujuan melaluiperawatan sebagai saran/penyalur. Untuk dapat mencapai tujuan
asuhan keperawatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan
kesehatan para anggotanya dan saling memelihara.
Proses
keperawatan keluarga terdiri dari pengkajian,diagnosa keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
B.
SARAN
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam asuhan keperawatan keluarga:
1. Berorientasi
pada klien, keluarga dan masyarakat
2. Bersifat
actual dan potensial
3. Dapa
diatasi dengan intervensi keperawatan
4. Menyatakan
masalah kesehatan individu maupun keluarga serta factor-faktor penyebab
timbulnya masalah
DAFTAR PUSTAKA